Kamis, 14 Mei 2009

Dilatasi-apaan tuh?

Dilatasi digunakan bila bangunan terlalu panjang atau memiliki denah yang komplek. Dilatasi ini juga berguna untuk memisahkan struktur bangunan tinggi dan rendah. Dilatasi ini berguna untuk melindungi bangunan dari ancaman robohnya bangunan lain akibat tertarik oleh bangunan di sampingnya yang secara struktur ikut tersambung

Cara Melindungi Baja dari Panas Api















Tak
bisa dipungkiri bahwa baja adalah bahan yang tidak tahan oleh panas api, jadi untuk melindungi baja deri api, kita bisa melakukan cara-cara berikut.

1.
Dicor dengan beton
2. Ditutupi dengan lapisan vermiculite
3. Disemprot dengan lapisan Vermiculite
4. Dicat dengan lapisan tahan panas

Kamis, 05 Maret 2009

3D modelling, Apa sih gunanya buat arsitek, diambil dari bab 3.4 The modelling and depiction of Knightstone Island , Jonathan Reeves, JR Architecture

  • Eits, jangan salah. ternyata 3D modelling sangat berguna lho.

    Ni beberapa keunggulan menggunakan 3D modelling dalam pekerjaan arsitektur yang saya cuplik dari buku
    Development in Architectural Computing. Edited by David Littlefield
  • Dengan menggunakan pemodelan 3D, kita dapat membuat gambar 2D dengan sangat mudah. Misal dengan menggunakan software sketchup, kita dapat memotong bangunan 3D dengan menggunakan toolbar section sehingga akan diperoleh gambar 2D secara mudah. Sebagai contoh, Knightstone mempunyai bentuk geometri yang komplek dan setiap bangunan diputar dengan sudut yang berbeda-beda. Ini berarti sangat sulit untuk menggambar tampak dari bangunan dan struktur tersebut. akan tetapi, dengan adanya 3D modelling ini, semua menjadi mudah.
  • Gambar yang dihasilkan dengan pemodelan 3D jauh lebih akurat. Fitur zoom yang ada pada software 3D modelling memungkinkan kita untuk menggambar bagian bangunan sekecil apapun yang terletak di sudut sempit sekalipun. Hanya dengan satu langkah rendering, kita dapat menangkap gambar yang kita inginkan dari bentuk 3D bangunan yang telah kita buat tadi. Sangat simpel.
  • 3D modelling memungkinkan kita untuk mengembangkan desain dengan mudah. Bentuk-bentuk yang sangat kompleks sekarang dapat dibuat dengan mudah untuk memvisualisasikan desain yang telah dibuat arsitek.
  • 3D modelling ini benar-benar membantu arsitek dalam mempresentasikan dan menjelaskan karyanya pada sang klien. Kita harus ingat bahwa bahasa yang digunakan arsitek bukanlah bahasa lisan, akan tetapi bahasa visual. Idealnya, sang arsitek menunjukkan hasil kerjanya dalam bentuk gambar-gambar. Akan tetapi, tidak semua klien mempunyai kapasitas untuk menangkap informasi gambar yang dibuat arsitek, sehingga hal ini akan menyulitkan kedua belah pihak dalam menuju proses selanjutnya. Nah, 3D modelling ini menawarkan hasil gambar dan model bangunan yang sedekat dan semirip mungkin dengan bangunan aslinya yang tentunya akan mempermudah klien dalam menilai serta merasakan bangunan yang belum dibangun melalui 3D modell. Sebagai contoh, JRA memenangkan lomba karena mereka mempresentasikan karyanya dengan pemodelan 3D sehingga juri bisa mengetahui secara detail dan akurat bangunan tersebut walaupun masih dalam angan-angan dan belum dibangun.
  • 3D modelling menawarkan tampilan yang semirip mungkin dengan bangunan aslinya. Tampilan yang dihasilkan juga sangat menarik sehingga dari segi marketing dapat menarik pasar dengan daya tarik tersebut. Buktinya, banyak bangunan seperti apartemen, ruko, dan office building yang sudah laku terjual walaupun bangunannya sendiri belum dibangun. Bagaimana bisa? Konsumen bisa menilai dan percaya untuk membeli karena mereka melihat 3D modell yang telah dibuat. Sebagai contoh, hanya dalam beberapa pekan, JRA mampu menjual lebih dari setengah apartemennya yang belum dibangun. ini merupakan bukti nyata bahwa konsumen telah percaya pada visualisasi yang ditampakkan oleh JRA melalui 3D मोदेल्लिंग
  • Teknologi ini mudah dan murah, bisa dilakukan oleh berbagai macam biro arsitektur sehingga memungkinkan biro-biro arsitektur yang kurang terkenal untuk menunjukkan kemampuannya sekaligus promosi dengan menampilkan karya-karyanya dalam bentuk model 3 dimensi yang bisa dimuat dalam situs internet.
  • Keunggulan yang paling menguntungkan adalah Pemodelan ini juga bisa digunakan untuk memanipulasi gambar, menambah dan mengurangi bagian-bagian bangunan, memanipulasi keadaan lingkungan disekitar bangunan, menmbahkan profil pohon, mobil, dan manusia sehingga hasil yang dihasilkan lebih real.
  • Teknologi ini simpel dan murah. Hasil gambar dan model dapat disimpan pada memori yang cukup kecil namun bisa memberikan gambaran tentang sebuah dunia baru. semoga berguna

Kamis, 26 Februari 2009

ada apa dengan digital arsitektur ?

Mengapa dunia digital melanda arsitektur dan bagaimana seharusnya arsitek menyikapi ?

Dunia digital dalam arsitektur memang bukanlah hal yang baru, namun peranannya sungguh sangat besar bagi perkembangan dunia arsitektur. Dengan hadirnya digitalisasi, inovasi-inovasi dan kekreatifitasan sang arsitek semakin mudah terealisasi, pekerjaan-pekerjaan keteknikan dalam arsitektur pun semakin mudah dan cepat.
Lantas, apa sih yang melatarbelakangi digitalisasi dalam arsitektur ?
1. Kebutuhan manusia yang semakin komplek, sehingga membutuhkan berbagai kemudahan, kecepatan, dan ketepatan yang tinggi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keamanan pada bangunan dan memperkecil resiko human error.
2. Perkembangan jaman dan perkembangan teknologi yang semakin pesat membutuhkan penanganan yang khusus pula. Yaitu dengan teknologi tinggi pula (digital technology). Jika teknologi tinggi ditangani secara manual, maka hasilnya tidak akan optimal.
3. Kreatifitas manusia dalam menciptakan karya arsitektur tanpa batas, namun kreatifitas tersebut diibatasi dengan ketiadaan teknologi untuk merealisasikannya, maka manusia memerlukan teknologi lain (teknologi digital dalam arsitektur) dan kemudian manusia menciptakannya.
4. Pekerjaan-pekerjaan arsitektur sudah semakin komplek, tidak hanya sebatas gagasan-gagasan yang dituangkan dalam sketsa dan gambar kerja, namun telah berkembang pada simulasi-simulasi terhadap iklim, kondisi tapak, sistem struktur, dll untuk mendapatkan hasil rancangan yang benar-benar tepat. Sehingga, untuk mempermudah pekerjaan tersebut, maka manusia menyederhanakannya dengan membuat software-software simulasi (mendigitalisasikan pekerjaan)
5. Keinginan arsitek untuk membuat suatu karya diluar batas kewajaran logika manusia (dekonstruksifisme) membuat praktisi keteknikan sekaligus arsitek memikirkan bagaimana hal tersebut bisa terealisasi dengan cara rekayasa-rekayasa tertentu. Rekayasa tersebut tentunya membutuhkan suatu teknologi digital yang tinggi sebagai pembantu (software simulasi)
Agar kita semakin mudah dalam mempelajari latar belakang munculnya digitalisasi dalam arsitektur, mari kita cermati dua karya arsitektur berikut ini.

Katedral Notre Dame de Paris
Mulai dibangun oleh : Bishop Maurice de Sully
Letak : Ile de La Cite Paris
Jumlah lantai : 1 lantai
Lama pembangunan : 1163-1270 (itupun belum sepenuhnya selesai)
Tahapan konstruksi : 1196 pembangunan transept dan choir selesai
1220 pelengkung-pelengkung runcing sebelah barat selesai dibangun
1225 rose window selesai dibangun
1250 menara barat selesai dibangun
1270 modifikasi transept selesai
1831 diadakan restorasi dibawah pimpinan Viollet le Duc
Deskripsi singkat :
Seperti gereja-gereja lain yang bergaya gotik, gereja ini berdenah segi empat dengan nave ditengah dalam sumbu membujur, dalam hal ini diapit oleh aisle dobel. Pada ujung barat terdapat apse berdenah setengah lingkaran bergaris tengah 42,20 m. Pada bagian depan terdapat 3 pintu masuk yang diatasnya terdapat jendela mawar atau rose window. Karena orientasi pembangunannya yang fertikalism dengan bentuk-bentuk runcing pada bagian atas, maka karya ini juga disebut pointed architecture. Ciri gotik lain yang menonjol dari gereja ini adalah adanya pelengkung iga atau rib vault dan flying buttress yang berfungsi sebagai struktur penguat kolom utama.

Sears Tower
Lokasi : Chicago, Illinois Amerika Serikat
Status : Selesai dibangun
Dibangun : 1970-1974
Ketinggian : Antena/Puncak 527 m
Atap 442 m
Jumlah lantai : 108
Area lantai : 418,064 m² (353,961 m² untuk disewakan)
Jumlah elevator : 104, dengan 16 lift bertingkat dua Perusahaan Arsitek Skidmore, Owings and
Merrill
Data-data tambahan :
Pengunjung harian : 11.000 orang
Panjang pippa ledeng : 40.000 km
Jumlah toilet : 943
Panjang kabel telepon : 69.000 km
Luas kantor : 41 hektar
Jumlah kaca jendela : 161.100
Daya generator : 2.100 kw
AC : 18.000 ton
Jumlah tangga : 2232 tangga
Kecepatan lift : 2 lantai/ detik
Sistem pengaman : 135 kamera pengawas di lobi dengan ruangan kusus metal
detector dan sistem kartu akses. Semua dikontrol dalam
satu ruangan. Bangunan ini juga dirancang miring 90 cm
dalam badai terburuk.

Dari dua contoh bangunan di atas, kita dapat melihat perbedaan yang sangat besar yaitu dalam hal jangka waktu pembangunan. Katedral Notre Dame memerlukan waktu 107 tahun sedangkan Sears Tower yang jauh lebih besar dan megah hanya membutuhkan waktu 4 tahun. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan metode dan orientasi pembangunan dari kedua bangunan tersebut. Katedral Notre Dame dibangun secara ‘tradisional’, belum mengenal produk-produk fabrikasi dan software-software simulasi untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Selain itu, Katedral ini dibangun untuk menunjukkan aspek keagungan, kemegahan dan keindahan semata, aspek fungsi bukan menjadi prioritas utama. Hal tersebut sangat berbeda dengan Sears Tower yang pastinya dalam proses perancangan sampai pembangunannya dibantu dengan berbagai teknologi digital (bisa dibuktikan dengan data-data tambahan diatas). Tidak hanya proses pembangunannya yang menggunakan proses digital, namun setelah bangunan ini selesai pun, perawatan dan semua sistem yang ada menggunakan proses digital.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa alasan utama yang melatarbelakangi munculnya digitalisasi pada dunia arsitektur adalah kebutuhan manusia akan kecepatan dan kemudahan dalam melakukan proses-proses pembangunan, mulai tahap perancangan sampai pembangunan dan maintenance.

Bagaimana seharusnya arsitek menyikapi ?
Kerena memang fasilitas untuk melakukan pekerjaan arsitektur sudah tersedia, mudah, dan sangat bermanfaat, maka arsitek harus benar-benar menguasai dunia tersebut (baca-teknologi digital) agar pekerjaannya bisa berkualitas dan sedekat mungkin pada kesempurnaan rancangan dan pembangunan.

Semoga hasil diskusi ini bermanfaat dan bisa membuka cakrawala berfikir kita
Sumber
Wikipedia Indonesia
Film dokumenter ‘Sears Tower’

Jumat, 20 Februari 2009

Pesan Pertama Untuk Saudaraku

Sesungguhnya yang aku takuti dari keberhasilan adalah kesombongan, yang aku takuti dari kegagalan adalah keputusasaan, dan yang aku takuti dari amanah adalah kelalaian