Kamis, 05 Maret 2009

3D modelling, Apa sih gunanya buat arsitek, diambil dari bab 3.4 The modelling and depiction of Knightstone Island , Jonathan Reeves, JR Architecture

  • Eits, jangan salah. ternyata 3D modelling sangat berguna lho.

    Ni beberapa keunggulan menggunakan 3D modelling dalam pekerjaan arsitektur yang saya cuplik dari buku
    Development in Architectural Computing. Edited by David Littlefield
  • Dengan menggunakan pemodelan 3D, kita dapat membuat gambar 2D dengan sangat mudah. Misal dengan menggunakan software sketchup, kita dapat memotong bangunan 3D dengan menggunakan toolbar section sehingga akan diperoleh gambar 2D secara mudah. Sebagai contoh, Knightstone mempunyai bentuk geometri yang komplek dan setiap bangunan diputar dengan sudut yang berbeda-beda. Ini berarti sangat sulit untuk menggambar tampak dari bangunan dan struktur tersebut. akan tetapi, dengan adanya 3D modelling ini, semua menjadi mudah.
  • Gambar yang dihasilkan dengan pemodelan 3D jauh lebih akurat. Fitur zoom yang ada pada software 3D modelling memungkinkan kita untuk menggambar bagian bangunan sekecil apapun yang terletak di sudut sempit sekalipun. Hanya dengan satu langkah rendering, kita dapat menangkap gambar yang kita inginkan dari bentuk 3D bangunan yang telah kita buat tadi. Sangat simpel.
  • 3D modelling memungkinkan kita untuk mengembangkan desain dengan mudah. Bentuk-bentuk yang sangat kompleks sekarang dapat dibuat dengan mudah untuk memvisualisasikan desain yang telah dibuat arsitek.
  • 3D modelling ini benar-benar membantu arsitek dalam mempresentasikan dan menjelaskan karyanya pada sang klien. Kita harus ingat bahwa bahasa yang digunakan arsitek bukanlah bahasa lisan, akan tetapi bahasa visual. Idealnya, sang arsitek menunjukkan hasil kerjanya dalam bentuk gambar-gambar. Akan tetapi, tidak semua klien mempunyai kapasitas untuk menangkap informasi gambar yang dibuat arsitek, sehingga hal ini akan menyulitkan kedua belah pihak dalam menuju proses selanjutnya. Nah, 3D modelling ini menawarkan hasil gambar dan model bangunan yang sedekat dan semirip mungkin dengan bangunan aslinya yang tentunya akan mempermudah klien dalam menilai serta merasakan bangunan yang belum dibangun melalui 3D modell. Sebagai contoh, JRA memenangkan lomba karena mereka mempresentasikan karyanya dengan pemodelan 3D sehingga juri bisa mengetahui secara detail dan akurat bangunan tersebut walaupun masih dalam angan-angan dan belum dibangun.
  • 3D modelling menawarkan tampilan yang semirip mungkin dengan bangunan aslinya. Tampilan yang dihasilkan juga sangat menarik sehingga dari segi marketing dapat menarik pasar dengan daya tarik tersebut. Buktinya, banyak bangunan seperti apartemen, ruko, dan office building yang sudah laku terjual walaupun bangunannya sendiri belum dibangun. Bagaimana bisa? Konsumen bisa menilai dan percaya untuk membeli karena mereka melihat 3D modell yang telah dibuat. Sebagai contoh, hanya dalam beberapa pekan, JRA mampu menjual lebih dari setengah apartemennya yang belum dibangun. ini merupakan bukti nyata bahwa konsumen telah percaya pada visualisasi yang ditampakkan oleh JRA melalui 3D मोदेल्लिंग
  • Teknologi ini mudah dan murah, bisa dilakukan oleh berbagai macam biro arsitektur sehingga memungkinkan biro-biro arsitektur yang kurang terkenal untuk menunjukkan kemampuannya sekaligus promosi dengan menampilkan karya-karyanya dalam bentuk model 3 dimensi yang bisa dimuat dalam situs internet.
  • Keunggulan yang paling menguntungkan adalah Pemodelan ini juga bisa digunakan untuk memanipulasi gambar, menambah dan mengurangi bagian-bagian bangunan, memanipulasi keadaan lingkungan disekitar bangunan, menmbahkan profil pohon, mobil, dan manusia sehingga hasil yang dihasilkan lebih real.
  • Teknologi ini simpel dan murah. Hasil gambar dan model dapat disimpan pada memori yang cukup kecil namun bisa memberikan gambaran tentang sebuah dunia baru. semoga berguna