Sabtu, 17 Juli 2010

Sambutan 'Hangat' Ibu Kota Jakarta

Hari pertama aku menginjakkan kaki di Ibu Kota Jakarta. Di hari ini pula Jakarta telah menampar pipiku. Membuatnya merah, marah, namun tersipu malu. Yap, di hari pertama inilah aku kehilangan sebuah handphone yang aku beli lima bulan lalu karena handphoneku yang lama juga raib diembat maling. Jujur, kuacungi limabelas jempol buat si maling. Hebat banget kau. Koq bisa-bisanya, handphone yang sudah kuletakkan dengan rapi di ikat pinggang bisa dijamah ‘si tangan setan’. Padahal sudah kujepit dengan tangan, kututupi juga dengan jaket, pokokmen dah rapi dan aman banget deh. Dan yang lebih membuatku merasa dipecundangi, hapeku hilang di Kereta Ekonomi Progo. Hilang sebelum diri ini menginjakkan kaki di tanah Betawi. Belum menginjakkan kaki aja sambutannya dah kayak gini, apalagi yang akan terjadi besok??? Hmm…., serasa diri ini ditelanjangi Jakarta yang selama ini ingin aku taklukkan. Lihat saja kau…!!!


Selasa, 29 Juni 2010

Rihlah Ke Malaysia Part 1


Pengembaraan Dimulai

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang begitu baiknya memberikan sepasang mata ini. Sepasang mata sederhana, namun begitu luar biasa manfaatnya. Dengan mata ini, kita bisa melihat betapa dunia ini masih sangat luas. Masih banyak tempat dan ilmu yang belum kita ketahui. Dengan mata ini, kita bisa melihat realita yang ada, membenturkan dengan idealita yang selama ini kita bangun. Dengan mata ini kita bisa bersyukur. Alhamdulillah, masih bisa melihat senyuman manis dari bunda, ayahanda, adik, kakak, keluarga, dan sahabat tercinta. Sungguh kenikmatan mata ini, sudah terlalu banyak dan tidak sebanding dengan ibadah yang telah kita lakukan. Semoga kita bisa memanfaatkan nikmat mata ini dengan sebaik-baiknya.

Allah berfirman dalam QS. Al A’raf (7) : 179 yang artinya, ‘Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.’

Tak lupa, shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, Sang pendobrak pintu kebatilan. Seseorang yang telah memberikan garis kehidupan dakwah yang jelas kepada kita. Semoga kita semua bisa terus istiqomah dalam meneladani beliau dan akhirnya mendapatkan syafaatnya kelak di yaumul akhir. InsyaAllah Amin.

Sahabat-sahabatku semua, kira-kira pada Bulan April dan Mei lalu saya berpamitan untuk bisa berangkat ke Malaysia। Memang tidak semua saya pamiti, tidak semua orang juga tahu kalau saya berangkat kesana. Dan sekarang, saya sudah berada di Indonesia. Inilah saatnya saya memberikan beberapa baris tulisan sebagai bentuk pertanggungjawaban selepas mengikuti program 2 pekan di Malaysia. Saya rasa ini bukanlah sebuah tulisan ilmiah dengan segala data dan fakta yang akurat, namun hanya sebuah catatan perjalanan dan kumpulan kisah-kisah yang saya anggap menarik untuk disampaikan. Afwan jika banyak kalimat yang kurang berkenan maupun kisah yang agak narsis. Semoga dari kisah-kisah ini bisa memberikan tambahan pengalaman bagi rekan-rekan.


Mengenang Sang Murabbi

Adzan Subuh menggema dalam heningnya pagi di hari Kamis, 29 April 2010

Menyemangati kami yang mulai lelah dengan perjalanan panjang Jogja-Jakarta

Sekaligus mendesak bapak sopir untuk memacu angkot oranyenya lebih cepat

Pagi itu terasa begitu berbeda

Berbeda karena hari ini untuk pertama kalinya saya akan menginjakkan kaki di tempat yang dalam film Sang Murabbi, pemeran Ustad Rahmat menyebutnya ‘tempat jin buang anak’

Tempat itu adalah Islamic center Iqro’

Kulihat sebuah tangga hijau bersandar di samping masjid. Selangkah demi selangkah kunaiki tuk mencapai ruang utama shalat di lantai dua.


Subhanallah, semangat itu tak pernah pudar. Semangat yang terus menggelorakan api perjuangan kader dakwah.

Semangat untuk terus berjuang…

Inilah untaian bait penyemangat itu wahai kawan

Saya ingatkan ketika awal masa muasasi dimulai

Ingat!, Qaalallahu Qaala Rasul, kembali pada ashsholah

Komitmennya itu harus dibangun di atas dasar, kepada keaslian

Jangan otak cerdas, kognitif maju, dengan panah-panah tetapi kosong hatinya, sombong terjadi, kebanggaan, bahkan sok

Nggak bangga lagi dengan Islam, nggak bangga lagi dengan produk tarbiyah tapi bangganya dengan sana sana sana

Termasuk menjadi-jadi tambah dungu, mentaklid cara-cara orang lain padahal belum tentu benar…


Bus Damri dan Bapak Polman

Petualangan dimulai pada hari Kamis, 29 April 2010. Pada pukul 10.30 WIB, saya masih berada di dalam Bus Damri yang sedang menuju ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng. Di dalam bus, saya bertemu dengan Bapak Polman, ayah 2 orang anak yang hendak pergi ke Batam. Banyak hal yang kami perbincangkan, salah satunya adalah mengenai konsep pemisahan pusat bisnis dengan pusat pemerintahan di Indonesia. Jakarta dirasa sudah tidak layak lagi digunakan sebagai ibu kota Negara sebab permasalahan yang terjadi begitu kompleks. Jakarta yang juga mempunyai image sebagai pusat bisnis, membuat kota semakin padat dan kacau. Sehingga, solusi yang mungkin bisa ditawarkan adalah memisahkan ibu kota pemerintahan dengan kawasan bisnis seperti yang dilakukan Malaysia. Malaysia telah membangun sebuah cyber city yang digunakan khusus sebagai pusat pemerintahan, kota itu bernama Putrajaya। Diskusi pun berakhir ketika kami telah sampai di bandara dan harus berpisah menuju terminal maskapai masing-masing.


Every Body Can Fly

Alhamdulillah, pukul 15.00 kami sudah berada di dalam Air Asia, “Everybody Can Fly”. Hmm…, emang benar kata AA Gym, pramugari-pramugarinya memiliki ‘keterbatasan’, keterbatasan pakaian maksudnya -..-“ (jangan dibayangkan!, eh… malah dibayangin, jangan..!). Untuk sesi ini, saya hanya bisa menulis, “Secara naluri, saya tidak bisa membohongi mata ini. Ya!, sebagai seorang lelaki saya tertarik ^^. Tapi, akhlaqku sebagai seorang muslim menghalangi itu semua.” Asttaghfirullah….T.T saya sarankan bagi para ikhwan, menikah dulu sebelum naik pesawat ^_^lebay.

Penerbangan yang mendebarkan (kayak naik angkot, kopling pesawat sampai terdengar ^^), Alhamdulillah pukul 16.44 kami sudah menginjakkan kaki di Kuala Lumpur International Airport. Subhanallah, kami disambut dengan hangat oleh Pak Cik Salleh Kassim, Dosen Teknik Sipil UTM, Pak Cik Shahrin Mohammad, Dekan Fakultas Teknik Sipil UTM, dua orang ikhwan bernama Mohammad Anas dan Muhammad Irfan Bin Shahrin, anaknya Pak Cik Shahrin dan seorang akhwat, anaknya Pak Cik Salleh, lupa namanya, kayaknya seumuran saya. Kami segera menuju ke asrama mahasiswa UTM Kuala Lumpur dengan bus resmi UTM. Nah, disepanjang jalan, kami disuguhi dengan alunan musik Indonesia. Mau tahu lagunya siapa? Eh, ternyata lagunya Inul, “Para penonton, bapak2, ibu2, semua yang ada disini…goyang lagi yuuk….” -.- dasar. Tapi, saya rasa itu bukan keinginan ikhwah disana

, tetapi memang supirnya aja yang suka dengan lagunya Inul Daratista. Sebelum menuju asrama mahasiswa, kami singgah dulu di Masjid Abdul Samad untuk melaksanakan Shalat Jamak Ta’kir Duhur dan Asar. Masjid ini memang terbilang megah dan besar. Bisa dibilang setingkat lebih baik dibandingkan dengan Masjid Kampus UGM.


Problem Solving and Out of The Box Thinking

Jum’at, 30 April 2010. Pada hari ini kami m

elakukan dua kunjungan formal ke CASE (Centre for Advanced Software Engineering) UTM dan BATC (Business and Advanced Technology Centre) UTM atau biasa dikenal dengan Razak School. Ada satu hal yang bisa dipelajari dari BATC, yakni Piramida Program Akademiknya. BATC membuat Piramida Program Akademiknya sebagai be

rikut.

Dapat kita lihat dengan jelas bahwa Academic Knowledge justru diletakkan paling bawah. Padahal, sebagai seorang mahasiswa UGM, saya masih merasakan bahwa UGM meletakkan poin ini pada posisi paling atas. Nah, ketika saya tanyakan kepada Ketua BATC, kenapa Piramidanya seperti itu, beliau menjelaskan bahwa yang diperlukan oleh mahasiswa sekarang justru kemampuan untuk memecahkan masalah secara cepat dan kreatif. Sehingga kami meletakkan Out of The Box Thinking pada poin teratas.


Jom Tutup Aurat!

Ada satu hal yang membuat kami tertarik. Disepanjang koridor dekat taman UTM KL, kami banyak menemui poster yang digantung di atas koridor, subhanallah, sungguh berani, poster tersebut berisi ajakan untuk menutup aurat dan menghindari pacaran. Jujur, belum pernah saya temui ajakan seberani itu di UGM.


Antara ‘Touch and Go’ dengan Gangster Petaling Street

Setelah acara indoor, kami diajak menikmati mudahnya transportasi Kuala Lumpur. ‘Touch and Go’. Hanya dengan membayar sekitar 1RM (senilai Rp 3000,-) di loket, kita akan mendapatkan sebuah kartu perjalanan. Masukkan kartu ke mesin, pintu otomatis terbuka dan kartu kita ambil kembali. Tunggu sejenak, masuk monorail dan dengarkan petugas stasiun berbicara, jangan sampai stasiun yang dituju terlewat. Setelah sampai, masukkan kembali kartu, pintu otomatis terbuka, dan bersiap-siaplah berbelanja di kota.

Pada acara outdoor ini, kami ‘dilepaskan’ disebuah kawasan berbelanjaan bernama Petaling Street dan Mall Mydin. Petaling Street adalah nama sebuah gang dengan lebar sekitar 10m dan panjang sekitar 300m yang sudah didesain untuk kawasan perdagangan nonpermanen. Kebanyakan barang yang diperdagangkan adalah asesoris dan souvenir khas Malaysia. Ada juga di beberapa titik menjajakan makanan dan minuman. Ada satu hal yang menarik di kawasan ini. Para Pramuniaga atau penjaga kiosnya adalah orang-orang yang secara tampang lebih layak main di film-film gangster China daripada menjadi penjaga kios. Tampangnya sangar, rambut dicat menyala, telinga beranting-anting, badan bertato, celana belel, wah, pokokmen buat orang takut untuk mendekati kiosnya. Saya jadi berfikir, bagaimana mungkin dagangannya laku kalau yang jaga senyum pun tak ada. Ini menyalahi kaidah Michael Dell, pendiri dan CEO Del Computer yang menempatkan pelanggan di titik pusat model bisnis. Kata Dell, “Sejak awal, seluruh bisnis kami, mulai dari desain sampai manufaktur dan penjualan, dipusatkan pada mendengarkan pelanggan”. (dikutip dari Buku What The Best CEOs Know Bab 2 Hal. 51). Tapi, walaupun begitu, kami tetap memberanikan diri untuk mendekat dan membeli souvenir khas Malaysia. Saya hanya mencukupkan diri dengan 18 gantungan kunci seharga @ 1RM. Kemudian kami menuju Mydin Mall, kalau di Jogja mungkin sebesar Ramai Mall Malioboro. Biasa aja…


Melayu, China, dan India

Oiya, ada satu lagi yang terlupa. Disepanjang jalan, banyak sekali kami menemukan etnis China dan India. Komposisi antara melayu, china, dan india pun hampir berimbang. Yang sangat aneh adalah, masing-masing etnis tersebut seakan-akan memiliki dunianya sendiri. Orang China pake bahasa China, baca koran China, nonton TV China, pemainnya dari China pula, sekolah di sekolah China. Yang India juga begitu. Padahal kewarganegaraannya Malaysia. Pakaiannya pun sangat berbeda, orang China ni yang kebanyakan memakai baju model ‘yang atas dibawahin, yang bawah diatasin’, astaghfiruullah… menggoda iman… hiii…. Etnis China inilah yang kebanyakan menguasai perekonomian. Sedangkan etnis India tidak begitu mencolok (karena memang warna kulitnya lebih gelap, he3x ^^). Kebanyakan etnis india bekerja sebagai pekerja kasar. Keadaan diatas sangat berbeda dengan keadaan di Indonesia. Walaupun etnis China juga lumayan banyak, tapi setidaknya mereka sangat dekat dengan kita. Memakai bahasa Indonesia, sekolah di tempat yang sama, dan cukup akrab dan toleran dengan etnis melayu. OK

Jalan-jalan yang melelahkan, entah kenapa kami disuguhi dengan dunia yang sangat berbeda. Baru pertama kali ke Kuala Lumpur, langsung diajak ke pusat perbelanjaan. Seakan 1 hari itu, kami menjadi bukan seperti kader dakwah. Fyuhh..., but, insyaAllah semua ada hikmahnya. Lets go...






Kamis, 14 Mei 2009

Dilatasi-apaan tuh?

Dilatasi digunakan bila bangunan terlalu panjang atau memiliki denah yang komplek. Dilatasi ini juga berguna untuk memisahkan struktur bangunan tinggi dan rendah. Dilatasi ini berguna untuk melindungi bangunan dari ancaman robohnya bangunan lain akibat tertarik oleh bangunan di sampingnya yang secara struktur ikut tersambung

Cara Melindungi Baja dari Panas Api















Tak
bisa dipungkiri bahwa baja adalah bahan yang tidak tahan oleh panas api, jadi untuk melindungi baja deri api, kita bisa melakukan cara-cara berikut.

1.
Dicor dengan beton
2. Ditutupi dengan lapisan vermiculite
3. Disemprot dengan lapisan Vermiculite
4. Dicat dengan lapisan tahan panas

Kamis, 05 Maret 2009

3D modelling, Apa sih gunanya buat arsitek, diambil dari bab 3.4 The modelling and depiction of Knightstone Island , Jonathan Reeves, JR Architecture

  • Eits, jangan salah. ternyata 3D modelling sangat berguna lho.

    Ni beberapa keunggulan menggunakan 3D modelling dalam pekerjaan arsitektur yang saya cuplik dari buku
    Development in Architectural Computing. Edited by David Littlefield
  • Dengan menggunakan pemodelan 3D, kita dapat membuat gambar 2D dengan sangat mudah. Misal dengan menggunakan software sketchup, kita dapat memotong bangunan 3D dengan menggunakan toolbar section sehingga akan diperoleh gambar 2D secara mudah. Sebagai contoh, Knightstone mempunyai bentuk geometri yang komplek dan setiap bangunan diputar dengan sudut yang berbeda-beda. Ini berarti sangat sulit untuk menggambar tampak dari bangunan dan struktur tersebut. akan tetapi, dengan adanya 3D modelling ini, semua menjadi mudah.
  • Gambar yang dihasilkan dengan pemodelan 3D jauh lebih akurat. Fitur zoom yang ada pada software 3D modelling memungkinkan kita untuk menggambar bagian bangunan sekecil apapun yang terletak di sudut sempit sekalipun. Hanya dengan satu langkah rendering, kita dapat menangkap gambar yang kita inginkan dari bentuk 3D bangunan yang telah kita buat tadi. Sangat simpel.
  • 3D modelling memungkinkan kita untuk mengembangkan desain dengan mudah. Bentuk-bentuk yang sangat kompleks sekarang dapat dibuat dengan mudah untuk memvisualisasikan desain yang telah dibuat arsitek.
  • 3D modelling ini benar-benar membantu arsitek dalam mempresentasikan dan menjelaskan karyanya pada sang klien. Kita harus ingat bahwa bahasa yang digunakan arsitek bukanlah bahasa lisan, akan tetapi bahasa visual. Idealnya, sang arsitek menunjukkan hasil kerjanya dalam bentuk gambar-gambar. Akan tetapi, tidak semua klien mempunyai kapasitas untuk menangkap informasi gambar yang dibuat arsitek, sehingga hal ini akan menyulitkan kedua belah pihak dalam menuju proses selanjutnya. Nah, 3D modelling ini menawarkan hasil gambar dan model bangunan yang sedekat dan semirip mungkin dengan bangunan aslinya yang tentunya akan mempermudah klien dalam menilai serta merasakan bangunan yang belum dibangun melalui 3D modell. Sebagai contoh, JRA memenangkan lomba karena mereka mempresentasikan karyanya dengan pemodelan 3D sehingga juri bisa mengetahui secara detail dan akurat bangunan tersebut walaupun masih dalam angan-angan dan belum dibangun.
  • 3D modelling menawarkan tampilan yang semirip mungkin dengan bangunan aslinya. Tampilan yang dihasilkan juga sangat menarik sehingga dari segi marketing dapat menarik pasar dengan daya tarik tersebut. Buktinya, banyak bangunan seperti apartemen, ruko, dan office building yang sudah laku terjual walaupun bangunannya sendiri belum dibangun. Bagaimana bisa? Konsumen bisa menilai dan percaya untuk membeli karena mereka melihat 3D modell yang telah dibuat. Sebagai contoh, hanya dalam beberapa pekan, JRA mampu menjual lebih dari setengah apartemennya yang belum dibangun. ini merupakan bukti nyata bahwa konsumen telah percaya pada visualisasi yang ditampakkan oleh JRA melalui 3D मोदेल्लिंग
  • Teknologi ini mudah dan murah, bisa dilakukan oleh berbagai macam biro arsitektur sehingga memungkinkan biro-biro arsitektur yang kurang terkenal untuk menunjukkan kemampuannya sekaligus promosi dengan menampilkan karya-karyanya dalam bentuk model 3 dimensi yang bisa dimuat dalam situs internet.
  • Keunggulan yang paling menguntungkan adalah Pemodelan ini juga bisa digunakan untuk memanipulasi gambar, menambah dan mengurangi bagian-bagian bangunan, memanipulasi keadaan lingkungan disekitar bangunan, menmbahkan profil pohon, mobil, dan manusia sehingga hasil yang dihasilkan lebih real.
  • Teknologi ini simpel dan murah. Hasil gambar dan model dapat disimpan pada memori yang cukup kecil namun bisa memberikan gambaran tentang sebuah dunia baru. semoga berguna